Bab 5 Warganegara dan Negara

26 Oktober 2011; at 10:46:54 AM

Nama : Danang Prayogo
Kelas : 1IA10
NPM : 51411708



Warganegara dan Negara

Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa dapat mengetahui dan menghargai kedudukan dan peranan setip
warganegara dalam negara hukum indonesia
Tujuan Instruksional Khusus
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hukum
- Mahasiswa dapat menyebutkan sifat dan ciri-ciri hukum
- Mahasiswa dapat menyebutkan sumber-sumber hukum
- Mahasiswa dapat menuliskan pembegian hukkum
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 tugas utama negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan sifat-sifat negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 bentuk negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan unsur-unsur negara
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang pemerintah
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian warga negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 kriteria menjadi warga negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan orang-orang yang berada dalam satu
wilayah negara

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEJfPd_v5SWsQsgA6oB2cU5NYTUYshpgVpCZM0QhHC0C8w_WDafXbabR5JfhLVA15fhapMxWgqn3RuLxFVfMUvnbWS-aFx0UYTDQSyVPe1CI8CY6dGz5Sb_SWNrOllLeRzZR5aSBN1_W9b/s1600/100+ciri+warga+Indonesia.jpg


       Pada waktu sebelum terbentuknya Negara, setiap individu mempunyai
kebebasan penuh utnuk melaksanakan keinginannya. Dalam keadaan dimana
manusia di dunia masih sedikit hal ini isa berlangsung tetapi dengan makin
banyaknya manusia berarti akan semakin sering terjadi persinggungan dan
bentrokan antara individu satu dengan lainnya.. Akibatnya seperti kata Thomas
Hobbes (1642) manusia seperti serigala terhadap manusia lainnya (homo
hominilopus) berlaku hokum rimba yaitu adanya penindasan yang kuat terhadap
yang lemah masing-masing merasa ketakutan dan merasa tidak aman di dalam
kehidupannya. Pada saat itulah manusia merasakan perlunya ada suatu
kekuasaan yang mengatur kehidupan individu-individu pada suatu Negara.
Masalah warganegara dan engara perlu dikaji lebih jauh, mengingat
demokrasi yang ingin ditegakkan adalah demokrasi berdasarkan Pancasila.
Aspek yang terkandugn dalam demokrasi Pancasila antara lain ialah adanya
kaidah yang mengikat Negara dan warganegara dalam bertindak dan
menyelenggarakan hak dan kewajiban serta wewenangnya.

        Secara material ialah mengakui harkat dan marabat manusia sebagai mahluk Tuhan, yang menghendaki pemerintahan untuk membahagiakannya, dan memanusiakan
waganegara dalam masyarakat Negara dan masyarakat bangsa-bangsa.

Negara, Warga Negara, dan Hukum

Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authory) yagn mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat. Oleh
karena itu Negara mempunyai dua tugas yaitu :
1. mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang asosial,
artinya yang bertentangan satu sama lain supaya tidak menjadi
antagonisme yang membahayakan
2. mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongangolongan
kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhny
atau tujuan sosial.

       Pengendalian ini dilakukan berdasarkan hukum dan dengan peraturan
pemerintah beserta lembaga-lembaganya. Hukum yang mengatur kehidupan
masyarakat dan nyata berlaku dalam masyarakat disebut hukum positif.
Istilah “hukum positif” dimaksudkan untuk menandai diferensiasi, dan hukum
terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat tampil lebih jelas, tegas, dan
didukung oleh perlengkapan yang cukup agar diikuti anggota masyarakat.


Hukum


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDUMFmBemkslnAdALlHS2Jzr0WNw4hypJAaYVDJjhC4SB5xJOL1CYZOzYNaq8LjGzv31vMTX8UDRlFhYVGlCOJZcKP1Sng6m9_8Gy8guFk2WpXQN9NU_wiiFNlN8-2t1v4GF5euspdjPU/s1600/214270_0_magister_hukum_kenotariatan.gif

       Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah atau
larangan-larangan) yang mengurus tata tertib alam hukum masyarakat dan
karena itu harus ditaati oleh masyarakat. Simorangkir mendfinisikan hukum
sebagai peraturan – peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan
yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

Cirri-ciri dan sifat hukum
Ciri hukum adalah :
- adanya perintah atau larangan
- perintah atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap masyarakat

 Sumber-sumber hukum

       Sumber hukum ialah sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan yang memaksa, yang kalau dilanggar dapat mengakibatkan sangsi
yang tegas dan nyata.

Sumber hukum material dapat ditinjau dari berbagai
sudut, misalnya sudut politik, sejarah, ekonomi dan lain-lain. Sumber hokum
formal antara lain :

1. undang-undang (statue); ialah suatu peraturan Negara yang mempunyai
kekuasaan hokum yang mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa
Negara
2. Kebiasaan (costun ); ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan
berulang-ulang dalam hal yang sama dan diterima oleh masyarakat.
Sehingga tindakan yang berlawanan dianggap sebagai pelanggaran
perasaan hokum.
3. keputusan hakim (Yurisprudensi); ialah keputusan terdahulu yang sering
dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai masalah yang
sama
4. traktaat ( treaty); ialah perjanjian antara dua orang atau lebih mengenai
sesuatu hal, sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan terikat
dengan isi perjanjian tersebut
5. pendapat sarjan hukum; ialah pendapat para sarjana yang sering dikutip para hakim dalam menyelesaikan suatu masalah

Pembagian hukum

1. menurut “sumbernya” hukum dibagi dalam :
- hukum undang-undang, yaitu hokum yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan
- hukum kebiasaan, yaitu hukum yang terletak pada kebisaan (adapt)
- hukum Traktaat, hukum yang diterapkan oleh Negara-negara dalam
suatu perjanjian antar negara
- hukum Yurisprudensi, hukum yaitu yang terbentuk karena keputusan
hakim

2. menurut bentuknya “hukum “ dibagi dalam
- hukum tertulis, yang terbagi atas
a. hukum tertulis yang dikodifikasikan ialah hukum tertulis yang telah
dibukukan jenis-jenisnya dalam kitab undang-undang secara sistematis
dan lengkap.
b. hukum Tertulis tak dikodifikasikan
- hukum tak tertulis

3. Menurut “tempat berlakunya” hukum dibagi dalam :
- hukum nasional ialah hukum dalam suatu Negara
- hukum Internasional ialah hukum yang mengatur hubungan internasional
- hukum Asing ialah hukum dalam negala lain
- hukum Gereja ialah norma gereja yang ditetapkan untuk anggotaanggotanya

4. Menurut “waktu berlakunya “hukum dibagi dalam :
- Ius constitum (hukum positif) ialah hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
- Ius constituendem ialah hukum yang diharapkan akan berlaku di waktu
yang akan dating
- hukum Asasi (hukum alam ) ialah hukum yang berlaku dalam segala
bangsa di dunia

5. menurut “cara mempertahankannya” hukum dibagi dalam :
- hukum material ialah hukum yang memuat peraturan yang mengatur
kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah – perintah dan
larangan-larangan
- hukum Formal (hukum proses atau hukum acara ) ialah hukum yang
memuat peraturan yagn mengatur bagaimana cara-cara melaksanakan
dan mempertahankan hukum material atau peraturan yang mengatur
bagaimana cara-caranya mengajukan sesuatu perkara ke muka
pengadilan dan bagaimana caranya hakim memberi keputusan

6. menurut “sifatnya” hukum dibagi dalam :
- hukum yang memaksa ialah hukum yang dalam keadaan bagaimana
harus dan mempunya paksaan mutlak.
- hukum Yang mengatur (pelengkap) ialah hukum yang dapat
dikesampingkan, apabila pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan sendiri dalam perjanjian

7. menurut “wujudnya” hukum dibagi dalam :
- hukum obyektif ialah hukum dalam suatu Negara yang berlaku umum dan
tidak mengenai orang lain atau golongan tertentu.
- hukum Subyektif ialah hukum yang timbul dari hubungan obyektif dan
berlaku terhadap seseorang tertentu atau lebih. Kedua jenis hukum ini
jarang digunakan

8. maenurut “isinya” hukum dibagi dalam :
- hukum privat (hukum sipil ) ialah hukum yang mengatur hubungan antara
orang yang satu dengan yang lainnya, dan menitikberatkan pada
kepentingan perseorangan
- hukum public (hukum Negara ) ialah hukum yang mengatur hubungan
antara Negara dan warganegaranya

Negara

http://irsyad89.files.wordpress.com/2009/08/5691_1199032378934_1322271792_30538749_8004005_n.jpg


Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan mansia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas
utama yaitu :
1. mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat
yang bertentangan satu dengan lainnya
2. mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan
untuk menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada
tujuan Negara.

Sifat Negara
1. sifat memaksa, artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk
menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam
masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi
2. sifat monopoli, artinya Negara mempunyai hak kuasa tunggal dan
menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
3. sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundangan mengenai
semua orang tanpa terkecuali.

Bentuk Negara
1. Negara kesatuan (unitarisem) adalah suatu Negara yang merdeka dan
berdaulat, dimana kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan
dalam Negara itu ada pada pusat
- Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. Didalam sistem ini,
segala sesuatu dalam Negara langsung diatur dan diurus
pemerintah pusat.
- Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Didalam Negara ini
daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri

2. Negara serikat ( federasi) aalah Negara yang terjadi dari penggabungan
beberapa Negara yang semua berdiri sendiri sebagai Negara yang
merdeka, berdaulat, kedalam suatu ikatan kerjasa yang efektif untuk
melaksanakan urusan secara bersama

Bentuk kenegaraan yang kita kenal :
1. Negara dominion
2. Negara uni
3. Negara protectoral

Unsur-unusr Negara :
1. harus ada wilayahnya
2. harus ada rakyatnya
3. harus ada pemerintahnya
4. harus ada tujuannya
5. harus ada kedaulatan

Tujuan Negara
1. Perluasan kekuasaan semata
2. Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain
3. Penyelenggaraan ketertiban umum
4. Penyelenggaraan kesejahteraan Umum

Sifat-sifat kedaulatan :
1. Permanen
2. Absolut
3. Tidak terbagi-bagi
4. Tidak terbatas

Sumber kedaulatan :
1. Teori kedaulatan Tuhan
2. Teori kedaulatna Negara
3. Teori kedaulatn Rakyat
4. Teori kedaulatan hukum

Orang-orang yang berada dalam wilayah satu Negara dapat dibedakan menjadi :

1. Penduduk; ialah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang
ditetapkan oleh peraturan Negara yang bersangkutan, diperkenankan
mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) di wilayah Negara ini.
Penduduk ini dibedakan menjadi dua yaitu
- Penduduk warganegara atau warga Negara adalah penduduk,
yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah Negara terebut dan
mengakui pemerintahannya sendiri
- Penduduk bukan warganegara atau orang asing adalah penduduk
yang bukan warganegara

2. Bukan penduduk; ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara
untuk sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di
wilayah tersebut

Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warganegara, digunakan dua
criteria :
1. Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini masih dibedakan menjadi
dua yaitu :

- kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut juga
Ius Sanguinis. Didalam asas ini seorang memperoleh
kewarganegaraann suatu Negara berdasarkan asa
kewarganegaraan orang tuanya, dimanapun ia dilahirkan
- kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau ius soli.
Didalam asas ini seseorang memperoleh kewarganegaraannya
berdasarkan Negara tempat dimana dia dilahirkan, meskipun orang
tuanya bukan warganegara dari Negara tersebut.

2. naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang
menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai
kewarganegaraan Negara lain.

sumber : wikipedia.org, shvoong.com, duniabaca.com

Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi

23 Oktober 2011 at: 22.00 PM

Nama : Danang Prayogo
Kelas : 1IA10
NPM : 51411708

Pemuda dan Sosialisasi

Tujuan Instruksonal Umum :
Mahasiswa dapat memahami dam menghayati masalah–masalah kepemudaan
, identitasnya sebagai pemuda yang sedang belajar di perguruan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus :
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pemuda
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan internalisasi belajar dan sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan proses sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan peranan sosial mahasiswa dan pemuda di
masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda
- Mahasiswa dapat menjelaskan 2 pengertian pokok pembinaan dan
pengembngan generasi muda
- Mahasiswa dapat menuliskan masalah-masalah generasi muda
- Mahasiswa dapat menyebutkan potensi-potensi generasi muda
- Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan pokok sosialisasi
- Mahasiswa dapat mengembangjkan potensi generasi muda


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm1yqo0vHfSOpZIt3ekBwneZwASv8D1VUtmD-ECtdNRqD8F8DbKQ_7rLWKtR8zDoaR6vC_JHxOjQBOXdddpjJGs38Fq8EQUrnTq-G8gy1ybpgI1mvcR9XAoiQiC8dBQq_zO9atkkdCCiQ/s320/10+pemuda.jpg

       Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di
Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan
kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak
mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi
muda.

       Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik
di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang
besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses
demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu
berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai
titik kulminasi.

        Jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat dari
kesempatan pendidikannya serta dihubungkan dengan keragaman penduduk
dalam suatu wilayah, maka proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda
sangat rumit. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri
dan dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka
pengalaman-pengalaman yang dialainya itu kadang membingungkan dirinya
sendiri.

Pemuda Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Hlh5B783pCQ5XCDO8vWMN-vO_DdAfqo17vSPvBKf_7M_bd-m-i5U0ZJnOaGJNFwv7qoKqWMQ9d12auTf2cpydLb4t0eybzmViryiFQSTvq7Vrg4TqQ-qVta5TduZsnMA87l9nFQEB-7v/s1600/Kang+Tiar_Sumpah+Pemuda+%25288%2529.jpg


      Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di
Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda
pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok
umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas


Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan
dewasa, dengan perincian sebagia berikut :

Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun
keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah
usia yagn telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun
swasta

Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang
berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi
terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang

Lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu 

1. siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah2. Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan
akademi
3. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka
yang berusia 15 – 30 tahun keatas.

Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan
pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu

1. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan
sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2. Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis
pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan
dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah
masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda
nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun
pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya,
sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal.
Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan
lewat cara-cara radikal, revolusioner.

       Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral,
mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral
kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda
tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri
dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut
masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan
sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri,
terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir
dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah lakuseseorang akan dapat diramalkan.

      Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.

       Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar
dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir
kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota
masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.

      Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan
lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang
mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya.

     Oleh karena itu proses sosialisasi
melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu
prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan
memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap
diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian
subyektif yang sulit dipelajari.

Asal mula timbulnya kedirian :

1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu
setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan
memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai,
tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi
dandapt dipercaya
2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal.
Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang
harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain.
Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan
ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur
10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi
formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual
bagi pemuda
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah
proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang
terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses
sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau
mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan
mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang
sesuai dengan kebudayaan masyarakat

INTERNALISASI, BELAJAR DAN SPESIALISASI

     Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang
hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah
internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang
menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada
perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh
seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah
dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak
panjang dan lama


sumber : wikipedia.org,shvoong.com, duniabaca.com
[Cerita Sedih] Ayah, Mama ku kemana?

[Cerita Sedih] Ayah, Mama ku kemana?

­11 Oktober 2011 at : 11.11 AM

Ayah, Mama ku kemana?
(kisah dari 2 orang anak yang mengharukan)


Kenalkan nama ku adalah Haikal(samaran), aku anak pertama dari dua bersaudara, adikku bernama juan(samaran) perbedaan usia kami 3 tahun, sejak aku lahir aku tinggal bersama mama dan nenekku tercinta, aku tumbuh besar bersama adikku ketika itu usiaku telah menginjak 5 tahun, sejak lahir aku belum pernah sekali pun melihat sosok ayahku seperti apa wajahnya, terkadang aku iri kepada teman-teman ku ketika mereka berada didekapan ayahnya, aku sering bertanya kepada mama “ mama, ayah dimana si, ko ga pulang-pulang aku kan mau lihat ayah?” namun mama selalu menjawab “ ayah lagi kerja ditempat yang jauh, kamu berdoa aja semoga ayah cepet pulang ya sayang “ aku hanya diam dan dengan polos aku melanjutkan bermain bersama adikku.
Hari demi hari ku lewati bersama juan dan mama tanpa seorang ayah, memang berbeda rasanya seperti ada yang kurang, namun ku tetap bersabar dan percaya suatu saat ayah pasti pulang..

Setahun berlalu usiaku 6 tahun dan adikku 3 tahun saat itu adikku mulai bisa berjalan dan berbicara walaupun ucapan nya masih kurang jelas, sama seperti anak lainnya adikku sering sekali menangis dan sangat manja ia butuh perhatian lebih dari orang tua terutama mama, namun entah kenapa saat-saat itu terjadi, hal yang sangat kami berdua tidak inginkan, kala itu mama tiba-tiba pergi meninggalkan kami dan nenek bertiga tanpa sepengetahuan kami, aku dan adikku menangis semalaman karena menganggap mama hilang karena mama ga pulang dari pagi, aku menangis sembil menyebut-nyebut nama mama aku berteriak namun hanya sia-sia. Sehari,seminggu,sebulan,tiga bulan berlalu aku masih belum melihat mama,

aku pun selalu bertanya kepada nenek “ mama dimana si nek.” tidak beda dengan peerkataan mama saat ku menanyakan keberadaan ayah, nenek pun selalu menjawab “ mama lagi ke kampung jauh nginap lama, kamu berdoa saja semoga mama sehat dan cepet pulang ya sayang”

setiap malam aku selalu memikirkan sosok mamaku yang kusayangi, mama,... aku dan juan kangen mama, mama kemana....?ko mama lama sekali kekampungnya.....? Kenapa mama ga pulang-pulang...., mama pulang..., haikal kangen mama, haikal sayang mama, juan nangis terus ma... kasian nenek. ku slalu berdoa agar mama pulang kerumah.

Hari berganti tahun saat itu perayaan hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari, aku bertanya lagi kepada nenek tentang keberadaan mama namun nenek bilang “ ia, kamu berdoa saja sama Allah ya nak semoga pas lebaran kita ketemu mama,..”

sungguh saat itu walau aku masih anak-anak namun hati ini tetap merasa hidup ini tidak adil, seorang anak kecil ditinggal mama dan ayah,. Aku selalu menangis ketika melihat foto kami bertiga, yang ku simpan selalu di bawah bantal.

akhirnya lebaran pun tiba, banyak kue-kue yang lezat di atas meja, teman-temanku memakai baju baru dan mereka pergi bersama mama, ayahnya bersalam-salaman, namun berbeda dengan aku, aku hanya hanya mengenakan baju lama, karena aku tidak mau baju selain pemberian mama, aku duduk dan melamunkan mama dan ayahku, aku menunggu apakah doaku akan terkabul?berharap mama akan pulang hari ini namun hingga siang pun mama belum juga datang. Aku sangat sedih dihari itu. Walaupun banyak orang-orang datang kerumah dan memberiku uang banyak. Aku tetap ingin mama dan ayah yang datang dan memberiku hadiah saat lebaran tersebut. Namun kenyataan nya hanyalah sia-sia..

Beberapa tahun berlalu Aku kini telah beranjak besar dan bersekolah kelas 5 SD

Aku kembali teringat sosok mama ketika aku mendapat hukuman oleh ibu guru karena mencontek saat ulangan dan nilai-nilaiku sangat kurang aku diwajibkan memanggil orang tuaku untuk menghadap ke ibu guru.

Ketika aku selesai solat isya aku memikirkan mama, mama kemana? kenapa mama ga pulang-pulang ??...., mama aku butuh mama, aku dihukum ma...., mama belain aku., mama sayang aku dan juan kan?
Tapi kenapa mama pergi?... sambil menangis ku membayangkan sosok mama yang sangat menyayangi kami,

Aku memikirkan Ayah ku sosok yang sangat ku rindukan aku memikirkan seperti apa wajah ayah, aku ingin sekali melihat ayah, dipeluk, di belikan mainan seperti anak yang lain, “ ayah aku sayang ayah, ayah pulang kami sendiri disini, ya Allah ayah ku dimana, ya Allah aku ingin sekeli melihat ayahku ya Allah, ya Allah kenapa mama dan ayahku pergi ?...apa mereka ga sayang haikal dan juan? Ya Allah kembalikan ayah dan mama seperti dulu lagi ya Allah haikal dan juan kangen mama,ayah. Haikal dan juan.

Dan saat aku berumur 14 tahun saat itu aku SMP kelas 2 semuanya mulai terungkap, mungkin bagi mereka saat itu aku masih kanak-kanak sehinggga aku percaya apa yang dikatakan mama dan nenek, namun ternyata semua itu berbeda, kini aku telah beranjak remaja hatiku mulai peka dengan keadaan sekitarku , aku mulai mengetahui kemana sebenarnya mama dan ayah selama ini, aku mendapat kabar bahwa mama sebenarnya pergi karena membawa uang milik nenek sebesar 8 juta, padahal katanya mama mendapat uang dari ayah sebesar 5 juta perbulan. Dan kabarnya ternyata aku hanyalah anak hasil diluar nikah dari mama ayahku, ayahku demi menjaga rahasia ia pergi ke makasar tempat tingggalnya dan menikah dengan orang lain namun ayah tetap menafkahi mama, dan aku mendapat kabar bahwa mama ternyata hanya menjadi bahan pengeretan pacarnya yang beda agama dan kini mama berpindah agama, dan setelah ayah mengetahui kabar mama pindah agama, akhirnya ayah dan mama bercerai saat aku berumur 12 tahun yang lalu. Betapa perihnya aku mendapat kabar seburuk itu, seperti di cabik-cabik rasanya hati ini. Ingin sekali aku pergi selama-lamanya dari masalah ini aku tidak kuat melihaat kenyataan ini.

“ Mengapa nenek tidak memberitahu semuanya kepadaku, mengapa? ?? mengapa semua ini terjadi kepadaku, berhari-hari ku memikirkan kabar itu, aku masih tidak percaya dengan hidup yang ku jalani ini, mama ayah, pulang..... dan jelaskan bahwa semua itu tidak benar....,” mama ayah.. berkali-kali menyebut nama mama ayah sambil menangis, hinggga akhirnya aku tertidur, kursakan suasana sangat terang, aku melihat juan sedang berdiri bersama nenek, mama dan seorang pria yang tidak ku kenal melambaikan tangan memanggilku “sini Haikal... ini ayah nak....”, ternyata itu adalah ayah, seketika ku berlari menghampirinya dan memeluk erat sambil menangis ku berkata “ayah,.... ayah aku kangen ayah... kenapa ayah tidak pernah pulang, haikal kangen ayah,... haikal sayang ayah, ayah sayang haikal kan??...ayah jangan pergi lagi.., dan mama memelukku, dan akupun memeluk nya, mama haikal kangen mama, ... ”,mama kemana saja mah... mama gak boleh pergi lagi ya. Janji!!, akhirnya setelah sekian lama kami bertemu, terima kasih ya Allah, engkau telah menjawab doa kami , ,..

perasaan ku sangat bahagia, setelah 14 tahun berpisah, akhirnya kami bertemu,
tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata, senang,terharu,suka menjadi satu,
sekarang aku tidak iri lagi dengan teman-teman karena aku juga memiliki keluarga yang lengkap,.
Menyambut kedatangan ayah dan mama kami berkumpul disuatu taman yang sangat indah terdapat pohon-pohon buah dan sungai yang mengalir kami bersuka-ria disana,kami bermain, berlari-lari dengan juan adikku tercinta, aku pun mendorong juan ke sungai yang dangkal tersebut, , dan tiba-tiba aku pun diangkat ayah dan diceburkam kesungai bersama juan saat aku tercebur sentak!! aku terbangun,, ternyata aku terjatuh dari sofa,.. aku berlari mencari nenek, menanyakan kepada nenek, “ayah mama kemana nek?”dan nenek pun menjawab “kamu kenapa sayang, kamu mimpi ya, tadi nenek mau bangunin kamu tapi nenek ga tega cuci muka dulu sana,.” hah ternyata cuma mimpi, aku pun bercerita semuanya tentang mimpi indah tadi kepada nenek,...

Aku bersyukur karena aku bisa melihat sosok mama kembali dan ayah walaupun samar-samar hanya dalam mimpi,

Kini nenek yang selalu mendukungku disaat aku sedih, dan aku selalu bercerita semua yang aku rasakan kepada nenek.

Terimakasih nenek karena kau telah merawat ku hingga sekarang, kau adalah nenek terbaik yang ku miliki jangan pergi seperti mama dan ayah, aku sayang nenek ...

Dan adikku , kami sering merenung berdua tentang hal ini, namun kita hanya bisa berharap Allah menjawab doa kita. Terkadang kulihat adikku menangis sesaat selesai ibadah, mungkin ia merasakan sama seperti yang aku rasakan.

Dan aku selalu mengingat saat-saat bahagia bersama mama , saat mama memelukku dengan penuh kasih sayang,aku selalu ingat saat mama memarahiku karena aku bermain dijalan, aku selalu ingat saat mama membeli es krim dan kita makan bersama-sama dan keesokan harinya aku demam,aku selalu ingat saat mama mengkompres kepalaku saat aku sakit dan menjagaku semalaman,aku selalu ingat saat kita liburan ke Ancol bersama nenek dan juan, bahagianya bersama mama”

Hingga kini aku masih belum tau keberadaan mama dan ayah...,
Aku menulis cerita ini sesuai dengan kenyataan yang ada, aku hanya bisa berdoa
Semoga Ayah dan mama membaca cerita ini:
“ Ayah, Mama seberapa buruknya aku membutuhkan kasih sayang kalian, walaupun aku anak haram aku tidak akan menuntut kalian untuk menghalalkan aku. Seburuk apapun kalian adalah orang tuaku,aku tidak pernah malu memiliki orang tua seperti kalian, ayah mama, aku dan juan sayang ayah dan mama jangan tinggalin kami semua, aku hanya ingin kita BERKUMPUL bersama walaupun hanya 1 jam, aku kangen kalian, aku ingin memeluk mama dan ayah cuma itu yang haikal mau, sekarang haikal udah kuliah mah,ayah, haikal bakal berjuang sampai haikal mati haikal bakal terus mencari mama dan ayah.dan haikal janji! Haikal akan berusaha membuat kalian bangga memiliki anak seperti aku dan juan.”

Haikal dan juan sayang Mama dan Ayah selalu.

Inilah sepenggal kisah hidup yang kujalani, mungkin aku tak seberuntung kalian yang bisa merasakan kasih sayang orang tua, maka sayangilah mama ayahmu yang selalu disisimu dan selalu menjagamu dan buatlah mereka bangga karena hanya kalian harapan mereka.

Selesai

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita di Atas..
Terima Kasih Terlah membaca ;')
seberat apapun masalahmu, masih ada orang lain yang yang memiliki masalah lebih berat darimu..






penulis : danang prayogo.{i-tipsTRIKS.blogspot.com}
(dikoment ya)

Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat

11 Oktober 2011; at 8:46:21 AM 

Nama : Danang Prayogo
Kelas : 1IA10
NPM : 51411708

 


Individu, Keluarga dan Masyarakat

Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami dam menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungandengan perkembangan individu dan keluarga

Tujuan Instruksional Khusus :
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian individu
- Mahasiswa dapat menjelaskan penngertian pertumbuhan
- Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian fungsi keluarga
- Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam fungsi keluarga
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keluarga
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat
- Mahasiswa dapt menyebutkan 2 golongan masyarakat
- Mahasiswa dapat membedakan antara kelompok masyarakat non industri dengan
masyarakat industri
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna Individu
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna keluarga
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara individu, keluarga dan masysakat


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://s3.amazonaws.com/pixmac-preview/groupe-et-individu-bleu.jpg


      Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan
mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis mahluk lain ciptaan Tuhan.
Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, menusia
mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya
seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain.
Dalam kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan
dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, misalnya dalam
sebuah ruangan tertutup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya, maka
jelas jiwanya akan terganggu.

       Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain
disebut “gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial.
Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuannya untuk
mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga
timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari
perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian
manusia dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai

pembentuk kebudayaan, sekaligus apat berperan karena didorong oleh hasrat
atau keinginan yang ada dalam diri manusia yaitu :
1. menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya
2. menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Kesemua itu dapat terlihat dari reaksi yang diberikan manusia terhadap alam
yang kadang kejam dan ramah kepada mereka. Manusia itu pada hakekatnya
adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Ia merupakan “Soon
Politikon” , manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul, berinteraksi.
Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia,
kelompok-kelompok sosial yang berupa keluarga, dan masyarakat. Maka
terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka, memenuhi kebutuhan
hidupnya.

.:. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU .:.

Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi,
maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu
dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat
manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola
tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah
laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan-peranan yang khsa didalam lingkungan sosialnya, meliankan
juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam
suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya,
karena tingkah laku yang ditampilkannya hamper identik dengan tingkah laku
masa.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan dibebankan
berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesame

manusia. Seringakli pula terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku
yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Namun setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk
menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial
masyarakatnya. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri
sebagai individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi
“maang” dalam arti sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan
kepribadiannya aatau dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian
dari lingkungannya telah terbentuk.

.:. Pertumbuhan Individu .:.

       Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses
pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau
pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas
tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun
diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang
lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran
mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada
proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada
lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini
terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau
empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun
pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan
sensation.

      Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi.
Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagianbagian
hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan
fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan
yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapatdisimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahanlahan
pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu
secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan
yang ada.

        Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap
pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat
mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:

1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat
bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang
dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan
dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan
individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak
berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa
interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan
individu.

.:. Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi .:.

1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk
menemukan berbagai hal dalam dunianya. meurut Frued tahun pertama
dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang
sebagai sumber kenikmatan dan ketaidak nikmatan. Pendapat semacam
ini mungkin beralasan kepaa kenyataan, bahwa pada masa ini mulut
memainkan peranan penting dalam kehidupan individu. Bahwa anak
memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena
multu merupakan sumber kenikmatan utama, melainkan karena pada
waktu itu mulut merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan
belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan, dan dengan berjalan itu
anak mulai pula belajar menguasai ruang.
Di samping itu terjadi pembiasaan tahu akan kebersihan. Melalui tahu akan kebersihan itu anak
belajar mengontrol impuls-impuls yang datang dari dalam dirinya.
2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan arasa
keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini
pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam
masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi
antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Anak sering menentang kehendak
orang atau, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar, dengan
sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang
seharusnya dilakukan.
Adapun alasan anak berbuat kenakalan dalam usia tersebut adalah :
berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak
dalam menghadapi dunianya maka samapi-lah anak pada penyadaran
”aku”nya atau tahap menemukan ”akunya yaitu suatu tahap ketika anak
menemukan dirinya sebagai subyek.
Kalau pada masa-masa sebelumya anak masih merasa satu dengan
dunianya, belum mampu mengadakan pemisahan secara sadar antara
dirinya sendiri sebgai subyek dan yagn lain sebagai obyek maka
kemampuan ini kini dimilikinya. Berarti dia menyadari bahwa dirinya juga
subyek seperti yang lain. sebagai subyek dia mempunyai kebebasan
untuk menghendaki sesuatu.
Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki dan
kehendak yang dimiliki tidak dapat ditahan-tahan; akna tetapi kalau dia
telah memperolehnya maka dia tidak lagi memperdulikannya dan
menghendaki benda yang lain dan seterusnya
3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau
14 tahun
ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain :
a. adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan
prestasi sekolahb. sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang
tradisional
c. adanya kecenderungan memuji diri sendiri
d. kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal itu
dianggap tidak penting
e. senang membandingkan dirinya dengan anak lain
f. adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
g. amat realistik ingin tahu, ingin belajar
h. gemar membentuk kelompok sebaya
4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21
tahun

.:. KELUARGA DAN FUNGSINYA DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA .:.

http://theresiaregina.files.wordpress.com/2011/07/family.gif



      Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam
hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan
primary group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam
bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di
dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik
yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga .
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan,
darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan,
yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah
(umumnya) dan kadang-karang adopsi.
2. para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu
rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadangkadang
satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anakanak,
atau dengan satu atau dua anak saja 3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi
dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak
dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian
besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga terdiri atas seorang lakilaki
dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang
belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut
keluarga inti.. satu keluarga ini dapat juga terwujud menjadi keluarga luas
dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain, baik yang kerabat maupun
yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama hidup dalam satu rumah
tangga dengan keluarga inti. Emile Durkheim mengemukakan tentang sosiologi
keluarga dalam karyanya : Introduction a la sosiologi de la famile (mayor Polak,
1979: 331). Bersumber dari karya ini muncul istilah : keluarga conjugal : yaitu
keluarga dalam perkawinan monogamy, terdiri dari ayah, ibi, dan anak-anaknya.
Keluarga conjugal sering juga disebut keluarga batih atau keluarga inti.

Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :

1. keluarga luas utrolokal, berdasarkan adapt utrolokal, terdiri dari keluarga
inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak laki-laki maupun anak
perempuan
2. keluarga luas viriolokal, berdasakan adapt viriolokal, terdiri dari satu
keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti dari anak-anak lelaki
3. Keluarga luas uxorilokal, berdasarkan adapt uxorilokal, terdiri dari satu
keluarga inti senior dengan keluarga-keuarga batih/inti anak-anak
perempuan
Emilie Durkheim mengemukakan tentang sosoiologi kelaurga dalam
karyanya “Introduction a la sosiologi de la familie”. bersumber dari karya
Emilie inilah muncul istilah keluarga konjugal. Keluarga conjugal adalah
keluarga dalam perkawinan monogamy,terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
Keluarga konjugal sering juga disebut keluarga inti atau keluarga batih, untuk
membedakannya dengan keluarga inti atau konsanguin. Contoh: keuargabesar (konsanguin) dalam lingkungan bangsa Indonesia antara lain terdapat
pada keluarga suku batak. Kelaurg asuku batak terhimpun berdasarkan pada
garis marga, misalnya maraga harahap, Nasution, simbolon, atau
simanjuntak
Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan. Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn
didalam atau oleh keluarga itu.

Macam-macam fungsi keluarga adalah :

1. Fungsi biologis
2. Fungsi Pemeliharaan
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi Keagamaan
5. Fungsi Sosial

.:. MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN MANUSIA .:.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigQhBB3vFrH_DUs4MmJIQPQCyVaH0Qep3pzYc3VIgXepZ2kl_AmgH8jdOaXwxtHcPVXwr7V68XiA7Bw6Ou6W9InKeIqA44SUgIu9p7j4mB0LECe_Sw3JOb2eX1O2a6P_Zr3UwSj6Kg72Q/s1600/Masyarakat+Jaringan.jpg


      Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan seharihari,
aa masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain.
Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius,
yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab
yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”
Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat
sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes
hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya
menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan
hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam
psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam
suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif,
yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masing-masing.Menilikkenyataan dilapangan, suatu
masyarakat bisaberupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari
berbagai suku.

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapata
digolongkan menjadi :

1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana
(primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya
berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan
fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangantantangan
alam yagn buas saat itu.
2. Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial,
atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat
dibedakan
a. Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat
digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan
kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggotanya terjdi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini
disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak
kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau
pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada
kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas
dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder
terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja,
diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan /
keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang
telah ditentukan.
b. Masyarakat Industri. Contoh tukang roti, tukang sepatu, tukang
bubut, tukang las kakinya kecengklak.



SUMBER : wikipedia.org, svhoong, google.com

Bab 2 Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

1 Oktober 2011; at 10:46:54 AM

Nama : Danang Prayogo
Kelas : 1IA10
NPM : 51411708
Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat ,Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan

Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penduduk
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pegnertian kebudayaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara penduduk, masyarakat
dan kebudayaan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang permasalahan penduduk
6. Mahasiswa dapat menulliskan rumusan angka kelahiran
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian angka kelahiran
8. Mahasiswa dapat menjelaskan dinamika penduduk
9. Mahasiswa dapat menyebutkan tiga pyramid penduduk
10. Mahasiswa dapat menjelaskan pyramid penduduk muda, pyramid
penduduk tua dan pyramid penduduk stasioner
11. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang persebaran penduduk
12. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
13. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kebudayaan
14. Mahasiswa dapat menjelaskan 7 unsur kebudayaan
15. Mahasiswa dapat menjelaskan wujud kebudayaan
16. dapat menerangkan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
17. Mahasiswa dapat menjelaskan 4 macam norma menurut kekuatan
pengikatnya
18. Mahasiswa dapat memberikan contoh norma-norma yang ada di
masyarakat
19. Mahasiswa dapat menjelaskan 8 pranata sosial yang ada di masyarakat

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


      Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang
pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam
suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk
terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan
terbentuk bila ada penduduknya sehinggat idak mungkin akan ada masyarakat
tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah barang tentu
penduduk disini yang dimaksud adalah kelompok manusia, bukan
penduduk/populai dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok
organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah
tertentu.

      Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini
merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan
merukan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu
masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat
dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan yang saling menentukan

       Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme
sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk dalam arti
luas itu sering diistilahkan popuasi dan disini dapat meliputi populais hewan,
tumbuhan dan juga manusia.

        Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia
yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan
sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi
tradisi dan mengatur kehidupannya.

.:. PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA .:.

         Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah
“Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun
1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan
makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak
dapat ditahan.

         Disamping itu ada juga yang berpendapat bahwa manusia itu dalam
kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh
karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari
kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian.

.:. DINAMIKA PENDUDUK .:.

         Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal
jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.
Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan
pergi dari penduduk itu sendiri.


pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ).

      Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah
kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang
dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan
kelahiran secara kasar, sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR
ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang
disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah
kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas
atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah
kematian pertahun perseribu penduduk.
Bagaimana dengan dinamika penduduk Indonesia ?
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut :
Pn = (1 + r) n x Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan
penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta

.:. KOMPOSISI PENDUDUK .:.

       Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya.

Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :

- Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih
besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah
kematian,

- Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia
dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk

.:. PERSEBARAN PENDUDUK .:.

        Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk
tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka
sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan mansuia,
sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar
terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi
didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani. stasioner ini
merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara

- Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan
penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk
usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa,
hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus
memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini
angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.

.:. PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN .:.

       Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada
suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada
masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah
satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang
merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat.

      Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan
keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan
untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk
memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure
kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem kemasyarakatan
3. sistem peralatan
4. sistem mata pencaharian hidup
5. sistem bahasa
6. sistem pengetahuan
7. seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3
wujud antara lain :
1. wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan
sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak,
lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2. kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat
3. kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia
yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan
itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau
karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada
kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika,
mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut.


sumber : wikipedia.org, svhoong.com

Kategori

Kategori